Pada laga Falcon Esports melawan BlodThirstyKings (BTK) M6, ada keputusan yang mengejutkan banyak pihak: Falcon memilih untuk tidak melakukan ban terhadap Fredrinn Mobazane. Faktanya, hero ini terbukti menjadi senjata utama BTK di pentas Swiss, dengan Mobazan memimpin timnya meraih kemenangan berturut-turut.
Namun Falcon Esports malah memperbolehkan Mobazane bermain bebas melalui Fredrinn di setiap pertandingan. Lantas apa yang membuat pelatih Falcon, pelatih Nyo Chau, begitu yakin dengan risiko tersebut? Pada artikel ini, kita akan melihat lebih dalam alasan di balik keputusan berani Falcon Esports dan bagaimana langkah mereka memenangkan pertandingan.
Mengapa Falcon Esports merilis Fredrinn Mobazane
Pertandingan Falcon Esports melawan BlodThirstyKings (BTK) menghadirkan drama dan kejutan di turnamen M6 Mobile Legends pada tanggal 3 Desember lalu. Dalam format best-of-three, Falcon mengalahkan BTK 2-1 dan lolos ke babak playoff.
Namun yang menjadi highlight dari pertandingan tersebut bukan hanya pada hasil pertandingannya saja, melainkan keputusan Falcon Esports yang tidak melakukan ban terhadap senjata andalan BTK, Jungler Fredrynn Mobazan, sepanjang turnamen berlangsung.
Keputusan ini dinilai sangat berani bahkan di luar dugaan. Fredrinn berperan penting dalam kesuksesan BTK di pentas Swiss. Dari lima pertandingan, hero ini digunakan empat kali dengan tiga kemenangan.
Selain itu, Fredrinn telah diakui banyak pihak sebagai salah satu Jungler paling efektif di turnamen yang dipegang Mobazan. Namun Falcon Esports tetap leluasa dan berkomitmen untuk merilisnya di semua game.
Hasilnya? BTK memenangkan game pertama dengan Fredrinn Mobazane, namun di dua game berikutnya, Falcon berhasil mengubah segalanya. Keputusan Shumkar juga menarik minat banyak orang - apa alasan keberanian ini?
Mengapa Falcon Esports memutuskan untuk melakukan ban terhadap Fredrinn Mobazane?
Usai pertandingan, Coach Nyo Chau selaku pelatih Falcon Esports memberikan jawaban yang sangat mengejutkan. Dalam jumpa pers tersebut, ia mengaku tidak pernah takut menghadapi Fredrin di tangan Mobaza. Meski hero ini memiliki win rate yang tinggi dan kerap menjadi ancaman besar bagi tim lawan, namun Nyo Chaw menilai Fredrinn bukanlah ancaman utama bagi Falcon.
"Fredrin bukan apa-apa. Biarkan mereka menggunakannya di setiap pertandingan", - kata pelatih Nyo Chau dengan percaya diri.
Komentar tersebut cukup mengejutkan, apalagi jika melihat tim sekelas Fnatic ONIC PH yang bahkan memutuskan untuk melakukan ban terhadap Fredrinn Mobazan setelah mendapat tantangan besar melawannya di game kedua.
Fredrin Mobazan mendominasi panggung M6 Swiss
Sebelum menghadapi Falcon Esports, BTK membuktikan kehebatan Fredrin Mobaza di pentas Swiss. Dari lima pertandingan yang mereka jalani, Mobazan menggunakan hero ini sebanyak empat kali dan mencatatkan tiga kemenangan gemilang.
Fredrinn sebagai tank Jungler mempunyai kemampuan durabilitas yang luar biasa sehingga membuatnya sulit untuk dibunuh. Kombinasi skill crowd control dan damage yang konsisten membuatnya menjadi ancaman yang sulit diatasi banyak tim.
Keunggulan Fredrin sangat terlihat saat BTC berhasil mengalahkan beberapa lawan kuatnya. Meski Fnatic kalah dari ONIC PH di game ketiga pentas Swiss, Fredrin Mobazan tetap berjuang keras. Dengan statistik tersebut, wajar jika banyak tim yang memutuskan untuk melakukan ban pada hero ini.
Kelemahan BTK dengan Fredrinn Mobazane
Namun, ada kalanya dominasi Fredrin tak selalu sempurna. Satu-satunya kekalahan BTK saat Fredrinn Mobazane bermain adalah saat melawan Fnatic ONIC PH, salah satu favorit di M6. Di game ketiga melawan Fnatic, BTK kesulitan meski menggunakan Fredrin, apalagi Fnatic mampu menemukan celah dalam strateginya.
Kenapa Falcon Esports Tak Takut Hadapi Fredrinn Mobazane?
Menurut pelatih Nyo Chau, kepercayaan diri Falcon Esports bukannya tidak berdasar. Menurutnya, Falcon tampil baik melawan BTK terutama di sesi scrimmage. Bahkan sebelum turnamen, Falcon sering menghadapi BTK dan menang berkali-kali. Hal ini meyakinkan mereka bahwa BTK, meski di tangan Fredrin Mobazan, bukanlah ancaman yang tidak bisa diatasi.
"Banyak hal yang sudah kami persiapkan untuk menghadapi BTK. Kami sering bersaing melawan mereka dan menang", - kata pelatih Nyo Chau.
Strategi yang digunakan oleh Falcon Esports
Daripada membuang slot ban pada Fredrinn, Falcon memutuskan untuk fokus pada strategi lain. Mereka mempelajari gameplay BTK dan menemukan cara untuk mengeksploitasi kelemahan mereka.
Salah satunya dengan mengontrol karakter support dan memanfaatkan mid game ketika Fredrin masih belum dominan.
Scrim mempunyai pengalaman yang cukup sehingga mereka tahu bagaimana menghadapi ancaman hero ini tanpa harus panik seperti tim lain atau mengikuti tren ban hero.
Kesimpulan
Keputusan Falcon Esports melepas Fredrin Mobazan saat melawan BTK merupakan sebuah prestasi yang tidak dilakukan oleh banyak tim lain. Meski banyak yang meragukan langkah tersebut, namun hasilnya membuktikan bahwa Falcon memang telah mempersiapkan segalanya dengan sangat baik.
Berbekal pengalamannya melawan BTC, serta strategi cermat yang terfokus pada hero support Fredrin, Falcon Esports mampu membalikkan keadaan dan melaju ke babak knockout M6.
Berita Terkini