BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Tujuh luncuran lava meluncur turun hingga ketinggian 1.600 meter dari Gunung Merapi menuju Sungai Bebeng. Hal itu diumumkan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada Sabtu (20 Juni 2024) pukul 00:00-24:00 WIB.
Menurut Badan BPPTKG, asap kawah berada pada ketinggian 100 meter dari puncak kawah dan bertekanan padat. Selain itu, sejumlah gempa bumi seperti guguran 48 kali dan gempa multifase sebanyak 87 kali tercatat terjadi di Gunung Merapi.
Disusul gempa vulkanik dangkal sebanyak 18 kali, gempa tektonik sebanyak empat kali, dan gempa frekuensi rendah sebanyak enam kali. Kepala BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santoso memaparkan sejumlah potensi ancaman longsoran lava dan awan panas di beberapa tempat.
BACA JUGA: Gunung Ruang di Sulut kembali meletus, abu mengepul 250 m di atas puncak
“Di sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong hingga lima kilometer,” ujarnya, Minggu (21/4/2024). Setelah itu, Agus melanjutkan menempuh jarak maksimal tujuh kilometer di Sungai Bedog, Krasak, Bebeng.
Kemudian di sektor tenggara meliputi Sungai Voro sepanjang maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol sepanjang lima kilometer. Sedangkan jika terjadi letusan eksplosif, material vulkanik bisa mencapai radius tiga kilometer dari puncak.
Berdasarkan pantauan BPPTKG, pasokan magma yang terus menerus dapat menyebabkan terjadinya longsoran awan panas di wilayah yang berpotensi membahayakan. Oleh karena itu, Agus mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas apa pun di kawasan berbahaya.
Selain itu, Anda juga harus mewaspadai bahaya lahar dan awan panas, terutama saat terjadi hujan di sekitar Gunung Merapi. “Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan maka status Gunung Merapi yang kini siaga 3 akan ditinjau kembali,” ujarnya.
(Usk)
Berita Terkini