Mantan Pro Player Dota 2 Banyak yang Kini Menjadi Pelatih MLBB, Ini Alasannya!

Seiring boomingnya industri eSports di Indonesia, Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) kini menjadi salah satu game yang mendominasi pasar. Menariknya, di balik kesuksesan tim-tim MLBB ada mantan pro player Dota 2 yang kini menjadi pelatih MLBB.

Nama-nama seperti Acil, Khezcute, Saint De Lucaz dan berapa banyak pemain profesional Dota 2 yang memilih menjadi pelatih MLBB?

Alasan Eks DOTA 2 Pro Menjadi Coach MLBB

Banyak mantan pemain pro Dota 2 yang kini beralih menjadi pelatih tim MLBB, dan ada beberapa alasan menarik di balik peralihan ini. Selain faktor pengalaman dan pemahaman mendalam mengenai strategi permainan, popularitas MLBB di Asia Tenggara juga cukup diminati. Ingin tahu lebih banyak?

1. Menguasai strategi dan makro permainan

Mantan fenomena Dota 2 menjadi pelatih MLBB

Salah satu alasan utama mengapa banyak mantan pro player Dota 2 menjadi pelatih di MLBB adalah kemampuannya dalam menguasai strategi dan permainan makro. Dota 2 dikenal dengan tingkat kesulitannya yang tinggi sehingga mengharuskan pemainnya memahami dinamika permainan, mengambil keputusan cepat, dan menyusun strategi yang matang.

Kemampuan tersebut jelas sangat berguna dalam transisi ke MLBB, namun kedua game tersebut memiliki perbedaan dalam hal kecepatan dan mekanisme permainan.

Misalnya saja pelatih seperti Xepher yang pernah berlaga di The International (TI), tentu membawa pengalaman berharga dalam strategi tim. Di Dota 2, pemain harus mengatur rotasi, memahami timing objek penting, dan menghitung setiap gerakan dalam skala besar.

Kemampuan tersebut sangat berguna dalam menyusun strategi tim MLBB yang mengharuskan penguasaan tempo permainan, pemilihan draft hero terbaik, dan pengaturan rotasi yang efektif.

Di MLBB, meski laju permainannya lebih cepat dibandingkan Dota 2, mantan pemain ini sudah terbiasa berpikir dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu, mereka dapat mengadaptasi pola strategi dari Dota 2 dan menyesuaikannya dengan kebutuhan MLBB yang bergerak cepat.

2. Keduanya merupakan game MOBA namun pada perangkat yang berbeda

Mantan fenomena Dota 2 menjadi pelatih MLBB
Mantan fenomena Dota 2 menjadi pelatih MLBB

Meski Dota 2 dan MLBB berbeda dalam banyak hal, keduanya bergenre MOBA (Multiplayer Online Battle Arena). Konsep-konsep utama seperti alokasi role hero, manajemen jalur, dan manajemen sumber daya di MLBB seperti buff dan turtle sudah tidak asing lagi bagi para mantan pro player Dota 2 di MLBB.

Pada dasarnya, meski kedua game ini dimainkan di perangkat berbeda – Dota 2 yang lebih berorientasi PC, dan MLBB di platform mobile – konsep dasarnya tetap sama. Memahami posisi dan strategi jalur, serta bagaimana fungsi masing-masing pahlawan dalam ekosistem tim, tetap relevan. Hal ini akan membuat transisi mereka ke dunia MLBB menjadi lebih cepat dan lancar.

Meskipun Dota 2 memiliki gameplay yang lebih lambat dan menantang, MLBB menawarkan kecepatan bermain yang lebih cepat. Namun kecepatan tersebut justru menjadi tantangan baru bagi para mantan pro player Dota 2.

Mereka harus mampu menyesuaikan strategi mereka dengan lingkungan baru ini dan menyesuaikan pengalaman mereka dalam permainan yang lebih lambat. Terakhir, mereka seringkali menghadirkan pendekatan baru yang dapat mengubah strategi permainan sebuah tim MLBB.

3. MLBB semakin populer

Mantan fenomena Dota 2 menjadi pelatih MLBB
Mantan fenomena Dota 2 menjadi pelatih MLBB

Tidak bisa dipungkiri, salah satu faktor yang membuat banyak mantan pro player Dota 2 menjadi pelatih di MLBB adalah popularitas game tersebut yang terus meningkat. Mobile Legends: Bang Bang telah mendapatkan banyak perhatian di Asia Tenggara bahkan dunia sejak awal perilisannya.

Turnamen besar seperti MPL dan M Series diadakan secara rutin dan menarik jutaan penonton, MLBB mampu menarik banyak pemain profesional termasuk mantan pemain Dota 2, dengan pasar yang besar dan terus berkembang, popularitas MLBB menawarkan peluang karir yang lebih stabil dibandingkan Dota 2 di Indonesia.

Banyak tim-tim Dota 2 yang dulunya hebat kini mulai memudar, dan tidak jarang divisi Dota 2 mereka bubar karena kurangnya turnamen lokal yang bisa diikuti. Sebaliknya, MLBB justru mendapat perhatian lebih dari developer seperti Munton yang sangat mendukung perkembangannya.

Misalnya saja Acil yang sebelumnya sukses menjadi pemain Dota 2, kini membawa tim MLBB seperti Fnatic ONIC meraih kesuksesan besar, bahkan berhasil meraih gelar MSC pada tahun 2023 lalu. bahkan bagi mereka yang sudah menyeberang dari dunia Dota 2.

4. Kesempatan berbagi ilmu dan pengalaman

Mantan fenomena Dota 2 menjadi pelatih MLBB
Mantan fenomena Dota 2 menjadi pelatih MLBB

Bagi mantan pro Dota 2 ini, transisi menjadi pelatih tim MLBB lebih dari sekedar kehadiran di dunia eSports. Selain itu, mereka juga berkesempatan untuk berbagi ilmu dan pengalaman yang diperoleh selama ini.

Sebagai pemain profesional, mereka telah mengalami berbagai momen penuh tekanan, belajar beradaptasi dengan berbagai situasi sulit dan tahu betul bagaimana menjaga konsistensi performa di level tertinggi.

Sebagai pelatih, mereka bisa menularkan ilmu tersebut kepada para pemain muda MLBB. Misalnya, mereka dapat mengajarkan cara membuat strategi jangka panjang, serta pentingnya kerja sama tim dan komunikasi yang efektif.

Apalagi pengalaman mereka menghadapi stres di pertandingan besar akan membantu para pemain muda mengelola tekanan di turnamen besar seperti M Series atau MPL.

Mantan pemain Dota 2 bisa membantu pemain MLBB menjadi dewasa dalam mengambil keputusan dengan cepat saat bertanding. Hal ini penting karena MLBB mengandalkan reaksi cepat dan keputusan yang tepat, terutama di momen-momen kritis pertandingan.

5. Stabilitas Karir di Dunia Esports

Mantan fenomena Dota 2 menjadi pelatih MLBB
Mantan fenomena Dota 2 menjadi pelatih MLBB

Meskipun dunia esports penuh dengan potensi, penting untuk diketahui bahwa terdapat banyak tekanan, terutama dalam hal usia dan performa. Banyak pemain Dota 2 yang harus pensiun dini karena berbagai faktor seperti menurunnya performa atau kurangnya turnamen lokal.

Kondisi ini membuat mereka sulit bertahan di kompetisi profesional, apalagi mengikuti turnamen internasional bergengsi seperti The International. Namun peralihan menjadi pelatih tim MLBB membuka peluang baru bagi mereka untuk terus berkarier di dunia esports tanpa menghadapi tekanan yang sama seperti saat menjadi pemain.

Sebut saja Saint De Lucas dan Hezkute yang kini berhasil membawa tim sekelas Liquid ID dan RRQ Hoshi menjuarai M6 World Championship. Dalam peran barunya sebagai pelatih, mereka tidak hanya akan membantu tim mencapai kesuksesan, tetapi juga memperluas karir mereka di ekosistem eSports.

Sebagai pelatih, mereka bisa membangun reputasi baru dan terus berkontribusi besar bagi industri eSports Indonesia. Di sisi lain, mereka dapat membawa pemain generasi baru menuju pencapaian tertinggi yang sulit dicapai tanpa pengalaman dan bimbingan yang tepat.

Tutup

Bukan suatu kebetulan jika banyak pemain profesional Dota 2 yang menjadi pelatih di MLBB. Dengan pengalaman strategis, pemahaman makro game, dan kemampuan berbagi pengetahuan dengan pemain muda, mereka akan berkontribusi besar bagi kemajuan tim MLBB. Jadi menurut Anda tren ini akan terus berlanjut?



Berita Terkini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *